.

Nasional

Nasional

Polri & TNI buru penyebar simbol komunis.

Nasional

Menteri Susi Sambangi KPK Satu Jam Usai Ahok Diperiksa

Politik

Risma bakal bersaing dengan Ahok di PILGUB DKI.

Politik

Aksi HMI di Gedung KPK berujung bentrok

Nasional

Arsul Sani Berikan Apresiasi Untuk Almarhum Andi Ghalib

Jokowi Bandingkan Indonesia dengan Korea Selatan di UMY


JAKARTA, NUSA NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membandingka Korea Selatan dengan Indonesia. "Di era tahun 1970, Korea memulai masuk industri, kita juga memulainya. Namun, pada dekade berikutnya, mereka menjadi raksasa ekonomi dunia," kata Jokowi, Senin (23/5/2016) Jika dibanding dengan Indonesia, lanjutnya, Korea Selatan itu jauh lebih maju. Menurutnya, ada dua kunci kenapa Korea Selatan meraih kesuksesan itu, pertama keterbukaan dan kedua keberanian inovasi. "Mereka terbuka, berlomba-lomba untuk inovasi, dan mereka berlomba-lomba untuk mengejar kemajuan, dan mereka berani bersaing dan berkompetisi dengan negara lain," jelasnya. (Baca juga: Presiden Jokowi Buka KNIB di UMY) Menurut Jokowi, Indonesia merupakan negara besar yang diibaratkan seperti kapal yang sangat besar. Dengan penduduk 252 juta, 17 ribu pulau yang dimiliki, dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, yang jadi pertanyaan kenapa bisa Indonesia ditinggal oleh negara Korea Selatan. "Menurut saya kita tidak berada pada konsistensi yang terus menerus untuk melakukan kerja keras, berpikir rasional, berpikir positif, dan bekerja produktif," katanya. "Kita selalu terjebak pada selalu yang membesar-besarkan masalah, berfikir yang tidak produktif, kemudian juga gampang sekali menjelekaan dan mencemooh yang lain. Gampang sekali mengeluh," lanjutnya. Untuk itulah, kata dia, tantangan-tantangan seperti itu yang harus diselesaikan seluruh elemen bangsa. Dan kondisi itu, kalau dilihat dari daya saing, di ASEAN Indonesia berada diposisi nomor empat di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Arsul Sani Berikan Apresiasi Untuk Almarhum Andi Ghalib




Jakarta, CityPost -  Anggota DPR RI Komisi I Andi Muhammad Ghalib meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan pada Senin (9/5/16) silam. Jejeran karangan bunga duka cita dan ratusan pelayat dari berbagai instansi hadir untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir.

Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani turut hadir dan menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Almarhum Andi Ghalib sambil bercerita tentang kepribadian yang bisa dijadikan sebagai panutan bagi generasi selanjutnya.

“Beliau adalah lambing keberhasilan transformasi seorang TNI menjadi politisi yang baik. Dan yang paling mengesankan dari almarhum adalah kepedulian dan perhatiannya kepada seseorang,” tegas Arsul.

Lanjut Arsul, dimata rekan-rekannya, sosok Andi Ghalib bukan saja sebagai kolega di DPR, tapi juga seorang bapak dan senior yang bisa menjadi mentor dan contoh buat kita semua, ujarnya.  (red/ist/dpr)

Bulog Sumut Memerlukan Inovasi


Medan, CityPost - Ketua Komisi IV DPR RI, Edhie Prabowo menilai Bulog Divisi Regional Sumatera Utara bisa dikatakan yang terbaik dari segi kerapihan dan kebersihan. Meski demikian, fasilitas yang dimiliki masih tergolong standar, sehingga perlu inovasi.

"Kami pernah mengunjungi beberapa Gudang Bulog, disini (Bulog Sumut-red) bisa dikatakan yang terbaik, bersih dan rapi. Namun tetap saja fasilitas atau teknologi yang digunakan masih tergolong standar," ujar Edhie saat mengunjungi Bulog Divre I, Medan, Sumut, Selasa (3/5).  
Politisi dari Fraksi Partai Gerinda ini mencontohkan, bahwa Bulog belum memiliki fasilitas atau teknologi yang mampu menyimpan beras atau komoditi lain dengan waktu yang cukup lama.

“Gudang ini, masih sangat standar. Tidak ada penyimpanan yang dapat bertahan lama. Paling lama dua-tiga bulan, lewat dari itu kondisi barang sudah tidak baik,"jelasnya.

Sejatinya, tambah Edhie, saat ini ada metode-metode dan kebijakan yang telah dibuat pemerintah yakni membeli barang tidak boleh dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, Bulog juga harus memiliki gudang yang bagus dan layak, agar bisa menampung banyak bahan.

"Melihat kondisi cuaca, yang kerap datang secara ekstrem harus ada proses antisipasi dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk bisa menyimpan bahan,"papar Edhie.

Oleh karena itu Edhie menegaskan, harus ada inovasi baru dengan pengadaan teknologi yang mumpuni sehingga mampu menyimpan barang dalam jangka waktu yang cukup lama.

”Bulog itu ada untuk membantu masyarakat disaat kelangkaan pasar atas sebuah komoditi, sekaligus membantu petani jika pasar berlimpah. Karena tujuan yang baik itulah, kami siap menerima masukan dan inovasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan negara,"tegas Kepala Perum Bulog Divre I Sumut, Fathah Yassin kepada Parlementaria. (red/ist/dpr/Ayu) Foto: Ayu/od

Gubernur Kalbar Antisipasi Komunis Masuk Kedalam Wilayahnya


Pontianak, CityPost – Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mulai mengantisipasi masuknya aliran komunis dan radikalisme kedalam provinsinya. Ia sangat aktif melarang dan menghimbau warganya untuk segera menginformasikan jika ada kedua aliran tersebut. Cornelis mengatakan masyarakat untuk selalu waspada dengan gerakan ekstrem yang berpotensi memecah-belah persatuan dan melemahkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Dia mengungkapkan gerakan Palu Arit mulai bangkit kembali seperti yang dilihat pada media social YouTube. “untuk itu, kita bersama-sama harus menjaga keluarga masing-masing dari bebagai ancaman, berbagai aliran yang berbahaya termasuk narkoba,” tukasnya. Gubernur juga tidak mau kecolongan seperti Gafatar di Singkawang, sudah berapa lama keberadaannya, tahu-tahu sudah tumbuh. Tanamannya pun sudah hampir berbuah baru ketahuan, katanya. (red/ist/ant)

Polri dan TNI Buru Penyebar Simbol-simbol Komunisme



JAKARTA, Citypost – Pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak ingin main-main dengan menyebarnya paham-paham komunisme belakangan ini. Proses hukum akan dikenakan kepada pihak-pihak terkait.
Usai rapat kabinet paripurna, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menegaskan soal bahaya laten komunis ini. Ini juga, kata Badrodin, sudah dibicarakan dengan Jaksa Agung, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
"Beliau (Jokowi) sudah memberi arahan jelas. Sekarang banyak kaos palu arit (identik logo PKI) dan ada jual dan merchandise yang dijual seperti itu. Kegiatan-kegiatan seperti itu yang menduga komunisme bangkit kembali. (Kami) Gunakan pendekatan hukum," kata Badrodin, dalam keterangan pers bersama, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 10 Mei 2016.
Badrodin mengingatkan semua pihak bahwa hingga saat ini penyebaran paham dan atribut komunis dilarang di Indonesia. Ini termuat, kata Badrodin, dalam TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966.
Kapolri menjelaskan, TAP MPRS hingga saat ini masih berlaku. Begitu juga dengan Undang-undang tentang perubahan pasal 107 KUHP, dimana ada 6 tambahan larangan terhadap kegiatan dalam bentuk apa pun yang menyebarkan paham komunisme, leninisme dan marxisme.
"Untuk bisa lakukan langkah hukum untuk yang diduga menyebarkan apakah bentuknya atribut, kaos, simbol, dan film yang mengajarkan komunisme. Tadi sudah jelas diperintahkan aparat hukum yang berkaitan dengan penegakan hukum ini. Akan dibantu TNI juga," kata Badrodin. ( Sumber : Vivanews.com )

Internasional

Internasional

Sekelompok tokoh penerima Nobel kunjungi Pyongyang

Krisis Timur Tengah

Aleppo Memerah Darah, Selamatkan Rakyat Suriah

ASEAN

Singapura klarifikasi soal perjanjian ekstradisi dengan RI

Kriminal

Gadis 16 Tahun Diperkosa 113 Pria, Termasuk Polisi, Selama 2 Tahun

Krisis Timur Tengah

Serangan Udara Suriah Hantam 2 Pasar, 44 Tewas.

 

Terbaru TV

Konflik Timur Tengah

Copyright © 2016 nusanews. All Rights Reserved. Powered by Altechno Digital
Managed by Creating Website and IT Club